Eden
Project
Salah satu
proyek yang dibiayai pemerintah, Eden Project, terletak di bekas penggalian
tanah liat di Cornwall, Di semenanjung barat daya Inggris.
Rangkaian ketidak beraturan delapan buah setengah bola yang sangat besar dan saling berhubungan itu di berinama 'bioma' membentuk dua kelompok yang separu terbenam di dinding galian dan terhubung dengan sebuah restoran dan area pengurus perkebunan.
Rangkaian ketidak beraturan delapan buah setengah bola yang sangat besar dan saling berhubungan itu di berinama 'bioma' membentuk dua kelompok yang separu terbenam di dinding galian dan terhubung dengan sebuah restoran dan area pengurus perkebunan.
Bangunan
ini berupakan ligkungan perkebunan buatan terbesar di dunia, yang dapat
menampung berbagai hal, dimulai dari pohon-pohon besar hingga tanaman gurun
dalam zona lingkungan yang bervariasi, yang kemudian dipelihara, sedapat
mungkin, dengan teknologi berkelanjutan. dengan maksud serupa, bagian atap pada
bangunan penghubung yang memuat restoran itu ditutup dengan terpal.
Sebelum
dimulainya Eden Project, lahan tersebut digunakan sebagai lubang penggalian
tanah liat. hal ini menumbulkan masalah pada lantai dasar struktur tersebut dan
akhirnya diputuskan untunk menggunakan bentuk geodesik setengah lingkaran yang
telah dipopulerkan oleh visioner Amerika, Buckminster Fuller.
Permintaan
klien yang sangat penting adalah bahwa apapun bentuk struktur penutupnya
rancangan itu harus memiliki tingkat penyerapan cahaya yang sangat tinggi. Ini
berarti bahwa dibutuhkan kaca, atau sesuatu yang mirip kaca, dan struktu
penopangya harus dibuat setipis dan seringan mungkin. Para insiyur dan arsitek
telah mempelajari berbagai bentuk yang mungkin dan pada akhirnya sepakat
menggunakan sistem rangka ruang (space frame) tiga dimensi dengan
lapisan tunggal dan tanpa penguat.
Firma dari
Jerman, Mero, memenangkan kontrak dengan menawarkan suatu sistem rangka trus
dengan lapisan ganda yang lebih tradisional. Lapisan luar membentuk beberapa
heksagon raksasa berdiameter 5 sampai 11 meter (16-36 kaki), sementara lapisan
dalam dengan semi penguat merupakan kombinasi elemen heksagonal, pentagonal,
dan segitiga yang dikenal dengan nama susunan hex-tri-hex. Kendati tidak
terlalu berat, konfigurasi ini membutuhkan titik sambungan yang sangat banyak
dan membuat proses prefabrikasi menjadi lebih kompleks sehingga lebih baik
meminimalisasi jumlah titik-titik tersebut dengan memaksimalkan ukuran. Lapisan
kaca akan membutuhkan heksagon yang lebih kecil serta beban yang sangat besar,
dan juga menimbulkan masalah dalam hal perawatan dan penggantiannya. Tim desain
akhirnya memutuskan untuk menggunakan sebuat struktur tiup dengan bantal yang
dibentuk dari ETFE (ethyltetrafluoroethylene) berlapis-lapis.
ETFE
merupakan ko-polimer yaitu hasil medifikasi yang dijejalkan ke dalam sebuah
filim yang sangat tipis untuk menghasilkan tingkat penyerapan cahaya yang
sangat tinggi, baik dalam rentang cahaya yang kasat mata maupun ultraviolet.
Beratnya satu perseratus dari berat kaca, tetapi memliki kemampuan isolasi
setara kaca berlapis dua. Karena permukaannya yang sangat halus dan bersifat
tidak memiliki daya letak ETFE dapat dibersihkan sendiri. Tidak terpengaruh
oleh cahaya ultrafiolet, polusi udara dan perubahan cuaca, ETFE dapat bertahan
selama 40 tahun, seperti ditunjukan pada bangunan 'Burger Zoo' di Arnhem,
Belanda. Selanjutnya bahan tersebut dapat diurakan dengan cara yang ramah
lingkungan (biodegradable)
sumber http://pustakaprabuadi.blogspot.co.id/2014/09/eden-project.html