BAB 3
GAMBARAN KAWASAN TERPILIH
Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia
Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta, Indonesia. Wilayah
khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi. Kawasan kota tua jakarta banyak
menarik minat pengunjung wisatawan karena bangunan dan tatanan letak wilayah
yang menjadi bagian dari sejarah kota Batavia atau Jakarta.
Sebagai permukiman penting, pusat kota, dan pusat
perdagangan di Asia sejak abad ke-16, Oud Batavia merupakan rumah bagi beberapa
situs dan bangunan bersejarah di Jakarta diantaranya situs bersejarah yang
terdapat di dekat Kawasan Kota Tua Jakarta adalah
·
Gedung
Arsip Nasional
·
Gedung
Chandranaya
·
Vihara
Jin De Yuan (Vihara Dharma Bhakti)
·
Petak
Sembilan
·
Pecinan
Glodok dan Pinangsia
·
Gereja
Sion
·
Tugu
Jam Kota Tua Jakarta
·
Stasiun
Jakarta Kota
·
Museum
Bank Mandiri
·
Museum
Bank Indonesia
·
Standard-Chartered
Bank
·
Kota's
Pub
·
VG
Pub Kota
·
Toko
Merah
·
Cafe
Batavia
·
Museum
Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah (bekas Balai Kota Batavia)
·
Museum
Seni Rupa dan Keramik (bekas Pengadilan Batavia)
·
Lapangan
Fatahillah
·
Replika
Sumur Batavia
·
Museum
Wayang
·
Kali
Besar (Grootegracht)
·
Hotel
Former
·
Nieuws
van de Dag
·
Gedung
Dasaad Musin
·
Jembatan
Kota Intan
·
Galangan
VOC
·
Menara
Syahbandar
·
Museum
Bahari
Saat ini, banyak bangunan dan arsitektur bersejarah yang
memburuk kondisinya[3] seperti: Museum Sejarah Jakarta (bekas Balai Kota
Batavia, kantor dan kediaman Gubernur Jenderal VOC), Museum Bahari, Pelabuhan
Sunda Kelapa, dan Museum Bank Indonesia.
Tetapi, masih ada usaha perbaikan Kota Tua, khususnya
dari berbagai organisasi nirlaba, institusi swasta, dan pemerintah kota[4] yang
telah bekerja sama untuk mengembalikan warisan Kota Tua Jakarta. Tahun 2007,
beberapa jalan di sekitar Lapangan Fatahillah seperti Jalan Pintu Besar dan
Jalan Pos Kota, ditutup sebagai tahap pertama perbaikan.
kota Tua merupakan landmark bagi Kota
Jakarta dengan pesona wisata sejarah yang mengagumkan. Tak hanya keindahan
bangunan dan arsitektur yang didapat, pengunjung juga bisa menambah pengetahuan
tentang sejarah. Wisata Kota Tua sangat tepat bagi para penikmat sejarah atau
yang suka menelusuri jejak historis dan juga para pecinta fotografi. Tak hanya
wisatawan dalam negeri, para turis yang datang ke Jakarta kerap menjejakkan
kakinya di tempat wisata Kota Tua. Wajah Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan
ekonomi Indonesia secara perlahan bertransformasi sebagai salah satu destinasi
favorit bagi para wisatawan. Berikut merupakan lima landmarkterkenal di Kota
Tua Jakarta yang selalu menjadi tujuan utama pengunjung wisata koa tua :
(Rinaldy, 2016)
Perjalanan menelusuri Kota Tua Batavia dapat diawali dari
Museum Bank Indonesia, yang terletak di depan stasiun Kota (Beos). Museum ini
pada awalnya merupakan kantor De Javasche Bank dengan arsitektur Neo Klasik,
arsitektur yang lazim untuk bangunan di abad 18-19. Bangunan ini juga pernah
beralih fungsi menjadi sebuah rumah sakit. Museum Bank Indonesia ini kini
merupakan museum terbaik di Indonesia, dengan konsep multimedia yang menjadi
acuan museum-museum lainnya.
Museum fatahilah adalah salah satu banguna yang memiliki
minat pengunjung terbanyak sebuah bangunan yang dibangun pada abad 18 sebagai
Stadhuis atau Balai Kota dengan mencontoh arsitektur bangunan Istana Dam yang
ada di kota Amsterdam.
Terdapat bangunan lainnya yang memiliki aliran aliran neo klasik
di antaranya adalah kantor pos indonesia yang berada di delat museum fatahilah
Dan beberapa bangunan lain yang memiliki aliran arstektur
serupa
Jadi dapat dilihat bahwasannya bangunan yang terdapat di kawasan
kota tua jakarta menggunakan warna putih
sebagai warna utama bangunan dan juga
masih mempertahankan bentuk atap limas pada beberapa bangunan, bukaan yang
maksimal serta besarnya kolom yang terdapat pada bangunan merupakan ciri khas
aliran arsitektur tersebut
Bab 4
Usulan pelestarian
Menurut Budhiman (2014), revitalisasi Kota Tua Jakarta
sesungguhnya sudah dimulai sejak tahun 1970 sebagai tindak lanjut
diterbitkannya SK Gubernur Cd.3/1/ 1970 Tentang Pernyataan Daerah Taman
Fatahillah Sebagai Daerah Dibawah Pemugaran. Pelaksanaan fisik revitalisasinya
baru bisa dikerjakan pada tahun 1973 karena membutuhkan pengkajian dan sosialisasi.
Pekerjaan fisik dalam revitalisasi tahun 1973 yang cukup
signifikan adalah mengubah Terminal Bus menjadi Taman Fatahillah, mengubah
Markas KODIM menjadi sebuah Meseum besar, normalisasi sungai Kalibesar, dan
peningkatan sarana dan prasarana. Yang cukup menarik adalah diselenggarakannnya
ekskavasi arkeologi untuk meneliti keberadaan air mancur sebelum dibuat
replikanya. Sayang pada saat itu tidak dilakukan penelitian arkeologi secara
menyeluruh pada areal Taman Fatahillah.
Hasil revitalisasi tahun 1973 hanya bisa dinikmati oleh
publik pada sepuluh tahun pertama. Waktu selebihnya terjadi penurunan kualitas
lingkungan akibat banyaknya volume kendaraan yang lewat,yang bukan menuju Kota
Tua. Minat orang ke Kota Tua tidak sebanyak sebelumnya terbukti dari kurangnya
pengunjung museum yang ada disitu.
Kondisi lingkungan Kota Tua menurun semakin berlarut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak tinggal diam. Segera melakukan
revitalisasi jilid kedua yang dicanangkan pada akhir tahun 2005. Sedangkan
pelaksaan revitalisasi fisiknya baru kerjakan pada tahun 2006. Lingkup
pekerjaan hampir sama dengan revitalisasi tahun 1973. Fungsi Taman Fatahillah
diubah menjadi semacam Plaza dengan menghilangkan batas-batas jalan mobil.
Jalan Mobil diubah menjadi pedestrian dengan mengganti permukaan aspalnya
dengan batu andesit. Tujuannya adalah menciptakan kenyamanan para pengunjung.
Hasilnya cukup mencengangkan. Plaza ini banyak dikunjungi, setiap harinya
hampir 1500-2000 pengunjung hingga malam.
Menurut
pengamatan penulis pelestarian bangunan tidak hanya terdapat pada bangunan
museum semata di karenakan banyaknya aktifitas penunjang yang terjadi di
kawasan kota tua tersebut seperti adanya tempat berjualan di sirkulasi pengunjung,
sebaiknya pemerintah juga mewadahi tempat berjualan tersebut dengan menempatkan
pedagang pada suatu site yang masih termasuk dalam kawasan kota tua jakarta
atau yang berhubungan langsung dengan sirkulasi utama yang di lewati oleh
pengunjung kawasan kota tua jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar